Selasa, 25 Januari 2011

Tembok China, seperti Menaiki Naga Tidur

Tembok Tiongkok atau yang lebih dikenal dengan nama tembok China merupakan salah satu bangunan raksasa yang pernah dibuat umat manusia.

Usianya lebih dari dua ribu tahun. Tembok sepanjang 7.300 kilometer ini melintang dari barat ke timur, mulai dari Shanhaiguan Pass dekat Bo Hai di teluk Bo Hai sampai Jisayuguan Pass yang kini terletak di provinsi Gansu.

Tembok yang tak putus-putus hingga tampak seperti naga yang sedang tidur di daratan Tiongkok ini melintasi wilayah Liaoning, Hebei, Tianjin, Beijing, Shanxi, Inner Mongolia, Shaanxi, Ningxia, dan Gansu.

Uniknya, sampai saat ini tidak ada yang tahu pasti kapan tembok tersebut pertama kali dibangun. Diperkirakan tembok yang konon dibangun untuk mempertahankan diri dari serangan musuh ini mulai dibangun Dinasti Zhou di akhir Spring and Autumn Period (770 SM - 476 SM). Sedangkan tahap akhir pembangunan tembok dilakukan di masa Dinasti Ming (1368 - 1644).

Selama periode itu, proses pembangunan tembok sepanjang sekitar 5.000 kilometer dilakukan dengan desain yang canggih serta menggunakan bahan batu bata dan granit. Untuk memperkuat kontrol militer dari arah utara, pihak berwenang Ming membagi Tembok ke dalam sembilan zona dan menempatkannya di bawah tanggung jawab Zhen (kepala garnisun).

Tentu saja para pengunjung tak mungkin menyusuri seluruh tembok karena hanya sekitar 10 kilometer saja yang terbuka untuk umum. Tembok sepanjang itu bisa dicapai dalam waktu sekitar 4,5 jam.

Untuk menikmati daratan Tiongkok dari atas Tembok, para pelancong musti mendaki tangga lumayan curam yang memiliki semacam pagar di tengah. Di situ ada pintu yang lebarnya hanya cukup untuk seseorang masuk. Di sisi lain pagar, berbaris sekelompok orang yang menjual suvenir atau air mineral. Dari sinilah mereka mengikuti perjalanan para wisatawan. Mereka berharap ada yang membeli minuman atau souvenir.

Rasa lelah memang langsung meyergap begitu sampai di atas tembok. Tapi, pemandangan yang membuat banyak orang secara tak sengaja mengucapkan kata "Wow!", ternyata jadi obat mujarab. Tubuh yang loyo berangsur-angsur segar kembali. Panorama alam yang membentang di depan mata benar-benar memukau.

Setelah berkunjung ke Tembok Tiongkok, tak ada salahnya perjalanan wisata anda  berlanjut ke Summer Palace atau Istana Musim Panas. Letaknya sekitar 15 kilometer dari Beijing. Istana yang terletak di sekitar danau Kunming ini dulu dipakai sebagai lahan berburu para raja. Yang menarik, tempat yang merupakan kebun terluas kedua di daratan Tiongkok serta istana yang dinamakan Golden Hill tersebut, dibangun sekitar 800 tahun yang lalu

Kawasan Istana yang pernah dua kali diluluhlantakkan, tapi kemudian direnovasi oleh Ratu Cixi itu terbagi menjadi tiga bagian. Yaitu kantor, tempat tinggal, dan lahan pemandangan. Bagian penting yang ada di kawasan kantor adalah balairung kebajikan dan keabadian, tempat Ratu Cixi mengurusi masalah kenegaraan dan menerima pejabat. Sementara tempat tinggal terdiri dari balairung agung, Taman keabadian dan Balairung Kebahagiaan Abadi. Sedangkan tempat memandang alam adalah Danau Kunming dan Bukit Keabadian.

Salah satu bagian yang wajib dikunjungi di istana ini adalah Kuil Lautan Kebijaksanaan Budha. Di sini para pelancong bisa menikmati pemandangan indah danau dan kawasan sekitarnya. Tapi, kalau berkunjung ke tempat ini jangan lupa meresapi keindahan koridor panjang yang amat indah. Koridor sepanjang 700 meter dan dilukis itu, letaknya tidak di dalam gedung, tapi di dekat air dan tanpa tembok. Tiangnya terbuat dari kayu dengan motif berbeda-beda.

Secara keseluruhan, Istana Musim Panas tidak berbeda dengan hasil renovasi tahun 1903. Gerbangnya ada dua, yaitu Gerbang Istana Timur dan Gerbang Istana Barat. Istana ini belakangan berubah menjadi taman setelah penobatan Kaisar terakhir Dinasti Qing, Pu Yi, tahun 1924. Taman indah itu kemudian dibuka untuk umum, namun akibat biaya masuknya mahal tak semua orang bisa menikmati keindahannya. Saat ini siapapun bisa menikmati keindahan taman hanya dengan membeli tiket seharga 35 Yuan. Tak heran jika taman istana yang sudah tua umurnya ini merupakan tempat favorit para warga Beijing yang ingin tetirah di musim panas.

Obama Kecam Bom Bandara Moskow


WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengecam aksi pengeboman yang melanda bandara Domodedovo, Rusia pada Senin 24 Januari.
Presiden Obama menyebut aksi pengeboman tersebut sebagai tindakan yang memalukan. Juru bicara Gedung Putih Robert Gibss menyatakan AS siap untuk membantu Rusia bila memang dibutuhkan. 
"Saya amat mengecam serangan memalukan tersebut," ungkap Presiden Obama yang dikutip oleh Robert Gibss, seperti dilansir AFP, Selasa (25/1/2011).

Sementara kecaman juga datang dari Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton. "Amerika mengecam segala bentuk terorisme dan kekerasan yang menyertainya," ujar Clinton.

Clinton menyatakan AS berduka atas korban yang terjadi akibat pengeboman tersebut dan akan terus bekerja sama dengan dunia internasional, dalam berperang melawan kekerasan dari pihak teroris.

"AS siap membantu Pemerintah Rusia yang ingin membawa para pelaku pengeboman ke pengadilan," ucap Clinton. 
(faj)

Selasa, 18 Januari 2011

PSSI Libatkan ICW-KPK dalam Pengelolaan Dana

PSSI akan mendapat suntikan dana sebesar Rp50 miliar dari Pemerintah. Uang itu akan digunakan untuk persiapan Pelatnas menghadapi Pra Olimpiade, SEA Games XXVI 2011 dan juga Pra Piala Dunia.

Ketua Umum PSSI Nurdin Halid akan melibatkan lembaga independen sebagai pengawasnya.

"Kita akan bekerjasama dengan insan-insan dari lembaga independen, misalnya dengan ICW (Indonesia Corruption Watch) atau mungkin dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," kata Nurdin pada wartawan di Senayan, Jakarta, Senin 17 Januari 2011.

"Mereka akan memberi pengarahan, pengawasan pada PSSI apabila dianggap sebagai salah satu lembaga yang mengelola uang negara yang perlu diawasi secara kontinyu," tambahnya.

Nurdin mengatakan PSSI akan membahas keterlibatan lembaga di luar PSSI dalam hal pengawasan anggaran pada Kongres PSSI yang akan berlangsung sebentar lagi di Bali. 

"Tapi akan disampaikan kalau PSSI itu berada dalam sorotan publik. Jadi harus kita lakukan langkah-langkah yang transparan," tambah Nurdin.

Dana itu sendiri hingga sekarang belum cair. Padahal uang itu akan dibutuhkan untuk Pelatnas timnas U-23 untuk Pra Olimpiade 2012 yang dimulai pada 24 Januari 2011.